Pengantin muslim tentu tidak memerlukan tata rambut untuk acara
spesialnya. Namun, bukan berarti kerudungnya tidak bisa dihias. Kreasi
jilbab pengantin muslim kini pun beraneka macam. Salah satunya dengan
mengadopsi Victorian Look, yang menggabungkan antara unsur tradisional
dengan modern.
Ciri khas Victorian Look adalah adanya
aksesori-aksesori adat yang dipadukan dengan aksesori modern. Misalnya
sunting atau sunggar yang khas etnik, dipadukan dengan bunga atau
Swarovsky. Victorian Look lebih banyak menonjolkan aksesori bunga, full flower.
Kreasi jilbab berwarna ungu ditujukan untuk akad nikah, lamaran, atau pre wedding. Sedangkan kreasi jilbab berwarna kuning emas ditujukan untuk resepsi.
Kreasi jilbab berwarna ungu ditujukan untuk akad nikah, lamaran, atau pre wedding. Sedangkan kreasi jilbab berwarna kuning emas ditujukan untuk resepsi.
Jilbab untuk akad nikah, lamaran, atau pre wedding, biasanya lebih full flower, sedangkan untuk resepsi justru lebih sederhana, karena pengantin
menginginkan gaun yang membuatnya lebih bebas bergerak.
Tips jilbab pengantin
Jika Anda tidak menggunakan jasa rias jilbab pengantin, coba kreasikan sendiri jilbab Anda ketika akan menikah. Namun, untuk menata jilbab pengantin butuh banyak latihan dari contoh-contoh yang sudah ada.
Selain itu, pengantin kan harus berdiri berjam-jam,
jadi jilbabnya jangan dibuat berat. Boleh bertumpuk-tumpuk asal tidak
berat di kepala. Untuk mengatasinya, sekarang sudah ada model jilbab
yang bergradasi, ini bisa digunakan agar tidak menggunakan jilbab
berlapis-lapis.
Dalam demo kreasi jilbabnya, Pilma hanya menggunakan dua jenis kain untuk dikreasikan menjadi jilbab pengantin. Sebelumnya ia memakaikan ciput Maroko agar rambut dan leher model tertutupi. Kemudian ia mengaplikasikan teknik menumpuk dengan menggunakan tudung. Lalu ditutup dengan selendang panjang, dan dilengkapi aksesori bunga atau Swarovsky.
Dalam demo kreasi jilbabnya, Pilma hanya menggunakan dua jenis kain untuk dikreasikan menjadi jilbab pengantin. Sebelumnya ia memakaikan ciput Maroko agar rambut dan leher model tertutupi. Kemudian ia mengaplikasikan teknik menumpuk dengan menggunakan tudung. Lalu ditutup dengan selendang panjang, dan dilengkapi aksesori bunga atau Swarovsky.
Intinya jangan asal
tumpuk. Boleh tumpuk-tumpuk asal rapi, karena semakin rapi akan semakin
terlihat elegan. Aksesori kepala juga harus disesuaikan dengan aksesori
di busananya. Warna jilbab tidak harus sama persis dengan warna busana
pengantin, agar terlihat gradasi warna. Warnanya kalau bisa tidak lebih
dari tiga warna, kecuali kalau tema busananya memang colorful.
Maka, yang harus diperhatikan ketika membuat kreasi jilbab pengantin tanpa memanfaatkan jasa tata rias pengantin muslim adalah:
1. Jenis kerudung (apakah akan membuat panas, atau malah sejuk).
2. Motif (sesuaikan dengan busana).
3. Aksesori (juga disesuaikan dengan busana).
4. Pemilihan warna beberapa kain yang akan dikreasikan.
5. Kerapian dalam menata kain menjadi kreasi jilbab.
Sumber: http://female.kompas.com/read/2012/04/05/0924533/Jilbab.Pengantin.dengan.Gaya.Victorian